Hukum Istri Memikirkan Laki-laki Lain Selain Suaminya
Bila Seorang Istri Memikirkan Laki-laki Lain, Selain Suaminya
P : Seorang perempuan telah menikah dengan seorang pemuda baik-baik yang mencintainya. Akan tetapi, sang istri masih merasa bimbang dan ragu dengan rasa cintanya terhadap suaminya. Bahkan, ia masih sering membanding-bandingkan suaminya dengan pemuda-pemuda lainnya. Dan ia semakin merasakan keraguan tersebut. Oleh karena itu, perempuan tersebut merasa kesal akan dirinya sendiri, mengapa ia berbuat demikian. Pertanyaannya di sini adalah : Apa yang seharusnya ia lakukan untuk mengatasi permasalahan hati tersebut?
J : Sudahlah, Anda tidak perlu merasa kesal atau mengutuk diri sendiri. Karena, Anda sendiri telah menyadari bahwa perilaku Anda tersebut jelas-jelas salah.
Seandainya kami mengatakan bahwa seharusnya kami memojokkan dan menyalahkan Anda, rasanya tidak perlu, karena nyata-nyata Anda telah menghukumi diri sendiri dengan perasaan bersalah.
Oleh karena itu, Anda tidak perlu menanti hukuman dari orang lain karena Anda sendiri telah menghukumi diri Anda sendiri.
Yang jelas, permasalahan ini tidak hanya dianggap buruk dari kacamata agama. Seandainya manusia tidak memiliki agama pun akan mengatakan bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Anda tersebut adalah perbuatan yang tidak benar.
Dalam masalah ini, Anda harus benar-benar memperhatikan satu hal yang sangat penting, seandainya Anda belum dapat mencintai suami Anda, maka ingatlah bahwa cinta yang tumbuh diantara dua anak manusia bersifat relatif dan tidak ada satu pun yang dapat merasionalkan cinta.
Oleh karena itu, Anda harus dapat memisahkan antara cinta dan rasa hormat.
Maka, yang sepatutnya Anda lakukan ketika Anda menyadari bahwa secara emosional Anda tidak mencintai suami adalah memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada suami yang telah mengikatnya dengan sebuah akad nikah.
Seandainya Anda tidak mampu melakukannya maka mintalah cerai kepada suami Anda secara baik-baik daripada Anda harus hidup dalam guncangan emosional yang tidak berkesudahan.
P : Seorang perempuan telah menikah dengan seorang pemuda baik-baik yang mencintainya. Akan tetapi, sang istri masih merasa bimbang dan ragu dengan rasa cintanya terhadap suaminya. Bahkan, ia masih sering membanding-bandingkan suaminya dengan pemuda-pemuda lainnya. Dan ia semakin merasakan keraguan tersebut. Oleh karena itu, perempuan tersebut merasa kesal akan dirinya sendiri, mengapa ia berbuat demikian. Pertanyaannya di sini adalah : Apa yang seharusnya ia lakukan untuk mengatasi permasalahan hati tersebut?
J : Sudahlah, Anda tidak perlu merasa kesal atau mengutuk diri sendiri. Karena, Anda sendiri telah menyadari bahwa perilaku Anda tersebut jelas-jelas salah.
Seandainya kami mengatakan bahwa seharusnya kami memojokkan dan menyalahkan Anda, rasanya tidak perlu, karena nyata-nyata Anda telah menghukumi diri sendiri dengan perasaan bersalah.
Oleh karena itu, Anda tidak perlu menanti hukuman dari orang lain karena Anda sendiri telah menghukumi diri Anda sendiri.
Yang jelas, permasalahan ini tidak hanya dianggap buruk dari kacamata agama. Seandainya manusia tidak memiliki agama pun akan mengatakan bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Anda tersebut adalah perbuatan yang tidak benar.
Dalam masalah ini, Anda harus benar-benar memperhatikan satu hal yang sangat penting, seandainya Anda belum dapat mencintai suami Anda, maka ingatlah bahwa cinta yang tumbuh diantara dua anak manusia bersifat relatif dan tidak ada satu pun yang dapat merasionalkan cinta.
Oleh karena itu, Anda harus dapat memisahkan antara cinta dan rasa hormat.
Maka, yang sepatutnya Anda lakukan ketika Anda menyadari bahwa secara emosional Anda tidak mencintai suami adalah memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada suami yang telah mengikatnya dengan sebuah akad nikah.
Seandainya Anda tidak mampu melakukannya maka mintalah cerai kepada suami Anda secara baik-baik daripada Anda harus hidup dalam guncangan emosional yang tidak berkesudahan.
Posting Komentar untuk "Hukum Istri Memikirkan Laki-laki Lain Selain Suaminya"