Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hijab dan Muslimah yang Bekerja

Perempuan Muslimah yang Sedang Berpergian
P : Dalam Islam, apa hukumnya sendainya perempuan muslimah taat mengerjakan kewajibannya dalam beragama. Akan tetapi, ia selalu berpergian dengan tidak menggunakan hijab?
J : Seorang remaja putrid yang mengetahui dengan baik bahwa agamanya telah memberikan batasan-batasan dalam cara berpakaian dan memakai perhiasan juga mengetahui bagaimana agama ingin memberikan rasa aman kepadanya sampai datang masa tuanya nanti pasti akan menyadari pentingnya memakai hijab.
Awal kehancuran bagi seorang perempuan adalah ketika datangnya masa menopause, ketika ia harus mengalami pemberhentian masa haid. Pada situasi-situasi yang sangat sulit ini, penglihatannya akan semakin kabur dan kecantikannya akan memudar.

Pada saat-saat seperti inilah ia merasa bahwa dirinya sangat memerlukan belaian kasih sayang dan kelembutan suaminya. Tepatnya, pada saat dirinya merasa lemah karena terlalu banyak memikirkan hal-hal yang menyakitkan. Pada sisi lain, ia juga merasakan bahwa dirinya belum merasa puas dengan unsur terpenting kenikmatan hidup berumah tangga, yaitu unsur biologis (hubungan suami istri).

Oleh karena itu, seorang perempuan harus mengetahui bahwa Islam bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi mereka di masa tuanya nanti. Di samping itu, Islam juga mendorong orang-orang untuk menjaga dan  memberikan rasa tentram pada dirinya. Maka setiap perempuan harus menyadari bahwa kecantikan yang dimilikinya tidak akan kekal abadi selamanya.

Bunga itu akan layu seiring dengan bertambahnya umur manusia, pandangannya akan mengabur, keindahan tubuhnya akan berkurang, sehingga tidak dapat memancing hasrat suaminya. Pada saat itu, tidak lagi dapat menarik hati suaminya. Bahkan, mungkin suaminya akan pergi ke jalanan untuk melihat perempuan-perempuan muda yang memakai perhiasan yang indah dan memiliki kecantikan yang luar biasa, sehingga dapat membangkitkan kembali gairah cintanya.

Akhirnya, ia pun akan membandingkan antara gadis muda nan cantik yang ia temukan di jalanan dengan istrinya yang tua dan tidak menarik lagi. Sehingga dengan alasan ini dan itu, akhirnya kebimbangan pun tumbuh dalam hatinya. Saya tidak yakin bahwa sikap membanding-bandingkan ini akan membuat senang perempuan manapun.

Maka, ketika pandangan laki-laki tadi tertumpu pada kecantikan perempuan yang berada di jalanan, maka secara tidak langsung ia telah mengguncang kehidupan tali kasih antara dirinya dengan istrinya.

Seandainya laki-laki tadi melihat kecantikan perempuan yang ada di jalanan tadi, niscaya hasrat dan keinginan biologis itu tidak akan muncul dari dalam dirinya. Dari sinilah awal hancurnya hubungan suami istri dalam sebuah biduk rumah tangga yang telah dibina selama bertahun-tahun. Tidak hanya itu, rasa cinta yang tumbuh selama ini akan sia-sia begitu saja.

Maka, ketahuilah wahai para pemudi bahwa apa yang telah Alloh larang, semuanya bertujuan untuk kebaikanmu dan menjagamu juga.

Syaikh Sya’rawi berkata : “Sebesar perempuan menggoda laki-laki, maka sebesar itu pula laki-laki tersebut akan menjauh darinya. Sebesar itu kecintaan orang-orang terhadap (perilaku) seorang perempuan, maka sebesar itu pula menahan hawa nafsunya, sebesar itu pula Alloh akan memberikan akhir yang buruk baginya di dunia. Dengan menghilangkan seluruh kebaikan yang telah Alloh berikan kepadanya dengan cara yang hina. Barang siapa yang cepat tertarik hanya dengan sekilas pandangan saja, maka laki-laki itu akan meludah kepadanya (merasa jijik dengan perempuan murahan).”

Posting Komentar untuk "Hijab dan Muslimah yang Bekerja"