Syarat dan Rukun Wudlu Lengkap Dengan Dalil

Syarat syah wudlu.

Syarat syah adalah hal-hal yang harus dipenuhi agar suatu amalan menjadi syah menurut aturan yang berlaku.

Syarat Syah Wudlu, adalah hal-hal yang harus dipenuhi agar seseorang yang melakukan wudlu, menjadi syah dan dapat digunakan untuk beribadah seperti shalat, membaca dan membawa mushaf al-quran dan lainnya.

Jika salah satu syarat syah wudlu ini ada yang kurang satu, maka wudlu menjadi tidak sah, maka dari itu, sebelum berwudlu, hendaknya harus mengetahui apa saja syarat syah wudlu itu. Silakan baca juga 10 Sunah Wudlu yang sering Ditingggalkan

Syarat syah wudlu ada 5 : 
1. Islam. 
Wudlu yang syah adalah wudlu yang dilakukan oleh orang Islam, selain orang Islam, wudlu nya maka tidak akan syah.
2. Tamyiz (bisa membedakan, sudah berakal).
Syarat syah wudlu yang kedua adalah tamyiz, bisa diarikan Pintar, atau dapat membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.
3. Airnya suci.
Syarat syah wudlu berikutnya adalah harus menggunakan air yang suci. Tanpa air yang suci, maka wudlu menjadi tidak sah.
4. Tidak ada halangan batin (seperti akal tidak sehat). 
Seorang yang memiliki gangguan kesehatan mental, atau -maaf- gila, maka wudlunya tidak syah. karena syarat syah wudlu salah satunya adalah memiliki mental yang sehat.
5. Tidak ada halangan dari agama (seperti sedang haid, nifas, dan lain-lain
Orang-orang perempuan yang sedang haid, jika berwudlu maka wudlunya tidak syah, karena perempuan yang sedang haid adalah sedang mengalami hadats besar, dan bersucinya dengan cara mandi besar, bukan dengan wudlu.

Rukun wudlu. 

Rukun wudlu ada 6 :
1. Niat; Niat ini dilakukan ketika mencuci muka. Nabi bersabda:

اِنَّمَا اْلاَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

Artinya :  "Semua pekerjaan itu dengan niatnya. (tergantung pada niatnya)".  (HR. Bukhari dan Muslim).

Rukun wudlu yang pertama adalah niat, niat ini diucapkan dalam hati. rukun wudlu yan pertama ini, yaitu niat dibaca pada saat kita membasuh muka.

Adapun niat wudlu adalah sebagai berikut.

نَوَيْتُ اْلوُضُوْءَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلاَصْغَرِ للهِ تَعَالَى

 


2. Membasuh muka.
 Rukun wudlu yang ketiga adalah membasuh muka. Membasuh muka dilakukan bersamaan dengan mengucapkan niat wudlu  di atas.

Allah berfirman :

فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ

Artinya: maka basuhlah mukamu.

Rukun wudlu berikutnya adalah membasuh muka.

Yang dimaksud dengan muka ialah antara tempat tumbuhnya rambut di kepala sampai ke dagu, dan antara tehnga kanan sampai telinga kiri.

3, Membasuh  dua tangan sampai siku.
Setelah membasuh muka, rukun wudlu berikutnya adalah membasuh kedua tanggan sampai ke siku-siku.

Allah berfirman :

…. وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ ..... (٦)

Artinya :  "Dan (basuhlah) kedua tanganmu sampai dengan siku".  Almaidah ayat6
Dalam  wudlu,  siku harus ikut dibasuh,  seperti hadits dari Jabir ia berkata:

رَاَيْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرِيْدُ اْلمَاءَ عَلىَ اْلمَرَافِقِ

Artinya :  "Saya meIihat Rasulullah menuangkan air pada siku- ny a".(HR, Daruquthni), 

4, Mengusap sebagian kepala. Allah berfirman :

…. وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ …. (٦)

Artinya: dan sapulah kepalamu.  (QS.Almaidah:6)

Yang dibasuh sebagian dari kepala, bukan seluruhnya, berdasar hadits dari Mughirah :
Artinya :  "Bahwa, Rasulullah saw. berwudlu, membasuh ubun- ubunnya, di atas sorbannya, dan sepatunya".HR. muslim

5. Membasuh kaki sampai mata kaki.  Allah. berfirman:

… وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ … (٦)

Artinya :  "Dan ( basuh) kakimu sampai dengan mata-kaki. (AI Maidah : 6).
6.Tertib, artinya urut, mendahulukan yang awal dan mengemudiankan yang akhir.