Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Istinja dan Adab Buang Air serta Dalilnya

Pengertian Istinja

Pengertian Istinja' artinya : membersihkan kubul dan dubur sesudah buang air besar atau kecil.  Nabi bersabda:
إِذَا ذَهَبَ أَحَدُكُمْ إِلَى الغَائِطِ فَلْيَذْهَبْ مَعَهُ بِثَلاثَةِ أَحْجَارٍ يَسْتَطِيبُ بِهِنَّ, فَإِنَّهَا تُجْزِئُ عَنْهُ
"Apabila di antara kamu pergi untuk buang air (besar) maka pergilah dengan membawa tiga batu untuk bersuci, sesungguhnya batu-batu itu mencukupinya"(HR. Abu Dawud, Ahmad, DaruQathni dan Ibnu Majah).

Istinja dilakukan setelah kita selesai buang air besar maupun buang air kecil. istinja disamping untuk membersihkan kotoran yang menempel pada tubuh kita, juga dilakukan untuk mensucikan diri kita dari najis yang kita keluarkan saat proses buang air besar maupun kecil.

Disamping itu, istinja juga dalam rangka menjaga kebersihan organ kityang kita miliki agar senantiasa bersih. Sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Maka dari itu, pengetahuan tentang istinja itu penting bagi kita, agar kita senantiasa dapat menjagai kebersihan dan kesucian diri kita dari segala macam kotoran yang menempel di tubuh kita.

Adab Buang Air

Adab buang air yaitu:
1. Adab Buang Air Tidak menghadap atau membelakangi kiblat, apabila buang air di tempat yang terbuka. Maka lebih baik menghadap ke selatan atau ke utara. Nabi bersabda :
إِذَا أَتَيْتُمُ الْغَائِطَ فَلاَ تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلاَ تَسْتَدْبِرُوهَا، بِبَوْلٍ وَلاَ غَائِطٍ، وَلكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا

"(Nabi bersabda) : Apabila di antara kamu sekalian pergi untuk berhajat (buang air) janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya, tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat".  (HR. Bukhari dan Muslim).

(Dalam hadits itu disebut agar menghadap ke timur atau ke barat, sebab Nabi berada di Madinah yang arahnya di sebelah utara dari Makah).

2. Adab Buang Air Tidak pada air yang menggenang, lebih-lebih air yang diperguna-kan untuk mandi.   Nabi bersabda :
لاَ يَبُوْلُنَّ اَحَدُكُمْ فِي اْلمَاءِ الدَّائِمِ وَفِيْ رِوَايَةٍ الرَاِكدِ
"Kamu sekalian jangan buang air di air yang diam dalam riwayat lain : (Air) yang menggenang".
Larangan ini bkrlaku pada air yang menggenang, banyak maupun sedikit; Larangan pada air yang sedikit lebih kuat, sebab akan menjadikannya najis.

Adapun pada air yang mengalir, kalau hanya sedikit (kecil) adalah kurang baik.
3. Adab Buang Air Tidak di bawah pohon yang sedang berbuah. Hal ini menjaga   buahnya dikala jatuh, agar tidak menjadi najis.

4. Adab Buang Air Tidak boleh di jalan (tepi jalan).  
Nabi bersabda :
اتَّقُوا اللَّعَّانَيْنِ" قَالُوا: وَمَا اللَّعَّانَانِ يَا رَسُولَ اللّهِ؟ قَالَ: "الَّذِي يَتَخَلَّى فِي طَرِيقِ النَّاسِ أَوْ فِي ظِلِّهِمْ

"(Nabi bersabda) : Jauhkanlah (jagalah) dirimu dari dua laknat. Para sahabat bertanya : Apakah dua laknat itu, hai Rasulullah ? Nabi bersabda : yaitu buang air di tempat yang dilalui orang atau di tempat yang teduh (biasa tempat istirahat)".  (HR. Muslim).

5. Adab Buang Air Tidak boleh dilobang
Nabi mencegah:
نَهَى أَنْ يُبَالَ فِي الْجُحْرِ لِاَنَّهَا مَسَاكِنُ اْلجِنِّ

"Nabi saw. melarang kencing di lobang, sebab lobang itu tempat tinggal jin".  (HR. Abu Dawud dan An Nasa'i).

6. Adab Buang Air Tidak boleh di tempat yang teduh yang biasa dilalui orang.
اتقوا الملاعنَ الثلاثة: البراز في الموارد، وقارعة الطريق، والظل

"Jagalah dirimu dari laknat yang tiga (perbuatan yang membawa laknat) yaitu buang air di air yang tidak mengalir, di tepi jalan dan di tempat yang teduh (yang biasa dilalui oleh manusia)"(HR.. Abu Dawud).

Juga tidak boleh buang air di tempat yang dikunjungi orang, seperti kuburan, tempat-tempat bangunan, tempat-tempat umum dan lain-lain.

7. Adab Buang Air Tidak boleh bercakap-cakap.  Ketika sedang buang air besar ataupun kecil tidak baik berbicara, sebab Rasulullah saw. bersabda :
"Janganlah dua orang yang sedang buang air dimana auratnya terbuka, bercakap-cakap, sesungguhnya Allah  enci yang demikian itu"(HR. Abu Dawud).

Sewaktu pergi buang air (besar), tidak baik membawa benda- benda yang bertuliskan nama Allah. Nabi sewaktu per9 buang air besar, melepas cincinnya, sebab bertuliskan "MUHAMMADUR RASUULULLAH".

8. Adab Buang Air Tidak menghadap atau membelakangi bulan dan matahari. Ketika buang air (besar) di tempat yang terbuka, tidak baik   kalau menghadap atau membelakangi matahari dan bulan, sebab keduanya merupakan tanda keagungan Allah.

Ketika hendak buang air, tidak baik membuka kain (celana, kain, sarung, baju) sebelum dekat pada tanah (tempat buang), walau dalam w.c., sebab nabi me- ngerjakan yang demikian (tidak membuka sebelum dekat),' dan membuka aurat tanpa ada kepentingan- nya itu haram, sebab Allah yang lebih berhak di- malui.

Posting Komentar untuk "Istinja dan Adab Buang Air serta Dalilnya"