Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Manajemen Waktu Kesuksesan Rasulullah

Persepsi umum yang terbangun didunia Barat mengenai masa hidup Nabi Muhammad  adalah sebagian besarwaktunya dihabiskan  di medan perang atau terlibat dalam urusan politik.

Namun, sebaliknya, kehidupan Beliau sehari-hari sesungguhnya berkitar pada hal-hal yang berhubungan denganibadah,menyampaikan misi kenabian, dalam hal ini Wahyu ALLAH Swt dan mengurusi kehidupan masyarakat.

Rasulullah SAW dikenal sebagai seorang yang terampil dalam mengatur waktu. Sebuah artikel karya Yuksel Aslandogan, seorang akademisi yang berdomisili di Houston,Texas,mengulas perihal Manajemen Waktu dalam kehidupan Baginda Nabi, Ada empat prinsip yang akan ditinjau saat membahastema manajemen waktu dalam konteks masa kenabian.

Menariknya, prinsip-prinsip ini adalah hal-hal yang sebagian besar disepakati oleh ahli manajemen waktu kontemporer seperti yang dibahas di dalam buku Harold Taylor, Jan Jasper, Stephen R.Covey dan Julie Morgenstern.

Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1.   Menghargai Waktu

Nilai terhadap waktu ditekankan dalam banyak ayat Al-Qur'an dan juga hadits. Secara khusus, Allah bersumpah dalam surat Al-Ashr, "Demi Masa". Dari surat ini, pendapat umum dari para penafsir Al-Qur'an menyatakan bahwa referensi tersebut dimaksudkan untuk menekankan pentingnya 'waktu'.

".Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran."
 
Ada banyak surat di dalam Al-Qur'an yang menyatakan Sumpah AllAH terhadap waktu, pada saat waktu Dhuha, waktu Subuh,waktu Malam,dll.

Dalam kumpulan doa yang diajarkan Nabi Muhammad kita bisa melihat bahwa ada doa-doa yang harus dibaca pada setiap kesempatan.

Contohnya, termasuk doa-doa untuk memulai kegiatan, memulai dan mengakhiri makan, berangkat dan kembali dari perjalanan, bercermin, melawan cuaca panasdan dingin,masukatau keluar kamar mandi, dan banya k lagi lainnya.

Dari sini, kita melihat bahwa tidak ada satu celah waktu dalam hidup Nabi yang luput dari kegiatan bermanfaat dan ibadah.

Dalam sebuah Hadits dikatakan, "Mayoritas umat manusia merugi karena mereka tidak menghargai dua karunia Allah, yaitu Kesehatan dan Waktu."

2.   Prioritas Terhadap Misi Kenabian

Setelah menerima wahyu, kehidupan Nabi Muhammad difokuskan pada pelaksanaan misi sebagai hamba dan Utusan Allah. Lni melibatkan dua aspek: secara personal-spiritual menjad iinsan kamil, dan secara sosial menyebarkan iman dan mempraktekkan prilaku yang sesuaidengan Kitab Suci, termasuk dalam aspek sosial ini adalah kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

Dalam khotbah perpisahan setelah Haji Wada: Nabi  bertanya di hadapan puluhan ribu ummatnya, 'Apakah kalian bersaksi bahwa aku telah memenuhi misi sebagai Utusan Allah?"

Pertanyaan itu dijawab dan diiyakan dengan pengakuan yang menggema dan disertailinangan air mata.

3.  Agenda Rutin Harian dan Mingguan

Dalam tradisi kenabian, diriwayatkan bahwa hari-hari tertentu dalam satu minggu dijadikan sebagai hari khusus untuk kegiatan-kegiatan tertentu. Menjadikan hari Jumat sebagai hari yang baik untuk pernikahan, hari Senin untuk perjalanan, hari Sabtu untuk berburu dan mata pencaharian, Senin dan Kamis untuk puasa, dst, menunjukkan sebuah keteraturan dan kedisiplinan menjalankan rLitinitas yang didesain secara spesifik.

Selain itu, dalam kegiatan sehari-hari, ada kegiatan rutin yang terjadwal dan tak terjadwal.
Kegiatan yang tak terjadwal misalnya menerima perwakilan dari kelompoksuku yangingin bertemu atau membantu orang asing yang secara spontan meminta bantuan.

4.  Penjadwalan dan Penyelesaian Kegiatan

Rutinitas ibadah yang mempunyaiwaktu-waktu tertentu memiliki dua aspek, yang pertama adalah, aktifitas yang sama dalam waktu yang sama setiap hari, dan yang kedua adalah, setiap aktifitas tersebut mempunyaibatas waktu penyelesaian.

Contoh yang paling nyata dari konsep ini adalah lbadah Shalat. Shalat mempunyaiwaktu tertentu dan mempunyai batas waktu tertentu untuk setiapjenis shalat.

Nabi senantiasa menganjurkan untukmengerjakannya di awalwaktu,agar rentang waktu yang tersisa bisa dikerjakan untuk hal-hal berguna lainnya dan kondisi pikiran tidak terbebani oleh hutang shalat yang belum ditunaikan.

Nabi juga membagi waktu malam ke dalam tiga bagian, di mana sepertiga yang akhir digunakan untukberibadah,dan awalmalam digunakan untuk tidur. Qiyamullail adalah saat-saat penting untuk  beribadah kepada ALLAH danjuga menjadiwaktu yang baik untuk melakukan refleksi terhadap diri.

KESIMPULAN
Jauh sebelum para peneliti  Bioritme menjelaskan tentang konsepjam-jam tertentu bagi aktifitas tubuFi, RASULULLAH 9gk telah mengajarkan dan mempraktekkan untuk melakukan "istirahat" bagiaktifitas tubuh dalam sehari semaiam dengan melakukan "time break" untuk shalat

Jika kita menelitisejarah kehidupan RASULULLAH, kita bisa melihat secara detail kegiatan-kegiatan rutin yang teratur, berulang, terlaksana dengan rapi, dan berjangka, baik itu rutinitas harian, mingguan, bulanan bahkan tahunan. Kebiasaan-kebiasaan ini menjadipelajaran yang membutuhkan kedisiplinan dan konsistensi (istiqamah) tingkat tinggi.

Orang-orang di Barat telah banyak mengambil pelajaran berharga dari Nabigg  termasukdi dalamnya adalah perihal manajemen waktu,sebab Nabi tgg   dikenal sebagaiorang yang paling tepat waktu dan orang yang paling menghargai wa ktu.

Pelajaran itu telah berumur ratusan tahun dan saat ini terus dikembangkan di ruang-ruang kelas ilmu manajemen.Sudah sepatutnya kita sebagai umat muslim bangga dan bersyukursebab berada dalam naungan dan mendapat predikat sebagaiumat Nabi MUHAMMAD

Wollahua'lam bishsfwwab...

Posting Komentar untuk "Inilah Manajemen Waktu Kesuksesan Rasulullah "