Penakut, Bukan Akhlak Orang Beriman
Penakut penyakit jiwa. Orang penakut selalu resah gelisah. Pikirannya melamun kesana kemari. Ia takut kepada hal-hal yang tidak sepantasnya ditakutinya. Ia takut keluar rumah. Mungkin ada perampokan atau tabrakan yang terbayang dalam fikirannya. Ia takut naik kapal laut karena mungkin tenggelam seperti Tampomas II. Takut naik pesawat udara karena mungkin jatuh sebagaimana yang banyak kejadian. Bahkan kadangkala takut dalam rumah karena mungkin terbakar. Akhirnya ia tidak berani berbuat sesuatu apapun jua.
Semua mungkin terjadi. Kapal udara mungkin jatuh. Kapal laut mungkin tenggelam. Rumah mungkin terbakar. Perampokan mungkin terjadi. Banjir mungkin datang. Gunung mungkin meletus menghancurkan kampong dan desa. Begitu juga gelodo. Kereta api mungkin tabrakan. Kendaraan mungkin masuk jurang. Ya, semua bahaya dan kecelakaan mungkin terjadi. Tetapi seorang mukmin tidak sepantasnya menjadi penakut, sehingga tidak berani berbuat apa-apa.
Seorang mukmin harus percaya dan memperdalam imannya kepada Alloh SWT. Bekerja dan bertindak bijaksana. Berani karena benar, takut karena salah. Hati-hati dalam memutuskan segala rencana. Ditimbang dengan matang baik buruknya.
Salah benarnya menurut ajaran agama. Sesudah pertimbangan matang, lakukanlah dan laksanakanlah dengan bijaksana. Jangan takut apa yang akan terjadi. Berserah dirilah kepada Alloh. Itulah tawakal namanya.
Seperti ucapan “Habis akal tawakal”. Tawakal, berserah diri kepada Tuhan dengan tidak mundur dari melaksanakan rencana yang sudah matang dipertimbangkan itulah sifat (akhlak) mukmin. Dengan tawakal sifat penakut akan tersingkir sendirinya.
Gubahan penyair :
Orang penakut tidak akan pernah maju. Semua pekerjaan baik memerlukan keberanian. Semakin besar tujuan yang akan dicapai semakin banyak meminta keberanian dan pengorbanan. Kepintaran, sukses dalam bidang usaha, kedudukan yang terhormat dalam negara dan lain sebagainya memerlukan keberanian dan ketekunan. Indonesia merdeka dicapai dengan keberanian dan pengorbanan.
Bangsa yang beranilah yang akan mencapai cita-citanya. Mencapai masyarakat yang adil makmur juga memerlukan keberanian bertindak dan ketekunan bekerja. Penyakit penakut dapat disembuhkan dengan berbagai cara. Di antaranya sebagai berikut.
1. Jika penakut berasal dari keturunan, maka obatnya ialah pendidikan yang baik. Seorang yang berasal dari keturunan penakut, harus dididik supaya berani. Penyakit keturunan memang ada. Bukan saja orang menerima warisan penyakit jasmaniah, tetapi juga mewarisi penyakit rohaniah dari ibu bapaknya, bahkan kadangkala dari nenek-neneknya. Obatnya ialah pendidikan yang baik. Ahli-ahli pendidik di dunia modern ini sudah mengetahui caranya.
2. Memberi tahu kepada si penakut apa yang ditakutinya itu. Dimana perlu dengan membuktikan bahwa yang ditakuti itu tidak apa-apa. Jadi obatnya mengetahui apa sebab takut itu. Jika seseorang atau anak takut di malam hari karena menduga ada hantu, dengan bujukan yang halus dibawa ia ketempat yang diduganya ada hantu itu. Setelah dilihatnya tidak ada apa-apa, takutnya akan mulai hilang atau hilang sama sekali. Lain kali ia tidak takut lagi di malam hari.
3. Tidak terbiasa juga sering menjadikan orang takut. Obatnya mencoba dan mencoba lagi. Akhirnya rasa takut itu akan berkurang dan berangsur-angsur akan hilang. Seorang yang takut naik mimbar mengucapkan pidato umpamanya. Pada permulaan mungkin keluar keringatnya, gemetar tubuhnya, suaranya tersedat-sedat.
Manakala ia mencoba kedua kali rasa takut itu mulai berkurang. Dengan dicoba dan dicoba lagi diharapkan rasa takut berpidato itu akan hilang. Mungkin ia menjadi ahli pidato yang ulung. Begitu jugalah halnya rasa takut naik pesawat udara, rasa takut naik perahu, berenang dan lain sebagainya. Membiasakan akan menghilangkan rasa takut itu.
4. Memikir dan mempertimbangkan dengan seksama hasil yang diharapkan dari keberanian dan bahaya yang disebabkan oleh rasa takut. Pertimbangkan yang mantap akan menimbulkan keberanian dan menghilangkan rasa takut. Meyakini sukses yang akan dicapai dengan berani bertindak, dorongan yang kuat untuk maju. Rasa takut dapat hilang dengan keyakinan yang mantap akan hasil yang dapat dicapai.
5. Membaca sejarah dan otobiografi orang-orang besar dan yang sukses, membaca sejarah nabi-nabi, sejarah pemimpin-pemimpin besar di dunia, sejarah pengembara, sejarah ilmuwan, banyak memberi kesan bagi jiwa yang berpenyakit takut itu. Sejarah menjadi tiru teladan yang baik sekali. Seorang penakut yang mengingat sejarah orang-orang sukses yang berani, akan timbul dalam hatinya sifat berani.
Sifat berani mendorong ia untuk berbuat dan beramal. Firman Alloh SWT.
Surat Yusuf ayat 111
“Sesungguhnya kisah-kisah (sejarah) rasul-rasul itu menjadi perhatian (tiru teladan) bagi orang-orang yang berfikir.
Semua mungkin terjadi. Kapal udara mungkin jatuh. Kapal laut mungkin tenggelam. Rumah mungkin terbakar. Perampokan mungkin terjadi. Banjir mungkin datang. Gunung mungkin meletus menghancurkan kampong dan desa. Begitu juga gelodo. Kereta api mungkin tabrakan. Kendaraan mungkin masuk jurang. Ya, semua bahaya dan kecelakaan mungkin terjadi. Tetapi seorang mukmin tidak sepantasnya menjadi penakut, sehingga tidak berani berbuat apa-apa.
Seorang mukmin harus percaya dan memperdalam imannya kepada Alloh SWT. Bekerja dan bertindak bijaksana. Berani karena benar, takut karena salah. Hati-hati dalam memutuskan segala rencana. Ditimbang dengan matang baik buruknya.
Salah benarnya menurut ajaran agama. Sesudah pertimbangan matang, lakukanlah dan laksanakanlah dengan bijaksana. Jangan takut apa yang akan terjadi. Berserah dirilah kepada Alloh. Itulah tawakal namanya.
Seperti ucapan “Habis akal tawakal”. Tawakal, berserah diri kepada Tuhan dengan tidak mundur dari melaksanakan rencana yang sudah matang dipertimbangkan itulah sifat (akhlak) mukmin. Dengan tawakal sifat penakut akan tersingkir sendirinya.
Gubahan penyair :
Penakut sifat tercela dan berani terpuji
Orang penakut tidak lepas dari kadar ilahi
Orang penakut tidak akan pernah maju. Semua pekerjaan baik memerlukan keberanian. Semakin besar tujuan yang akan dicapai semakin banyak meminta keberanian dan pengorbanan. Kepintaran, sukses dalam bidang usaha, kedudukan yang terhormat dalam negara dan lain sebagainya memerlukan keberanian dan ketekunan. Indonesia merdeka dicapai dengan keberanian dan pengorbanan.
Bangsa yang beranilah yang akan mencapai cita-citanya. Mencapai masyarakat yang adil makmur juga memerlukan keberanian bertindak dan ketekunan bekerja. Penyakit penakut dapat disembuhkan dengan berbagai cara. Di antaranya sebagai berikut.
1. Jika penakut berasal dari keturunan, maka obatnya ialah pendidikan yang baik. Seorang yang berasal dari keturunan penakut, harus dididik supaya berani. Penyakit keturunan memang ada. Bukan saja orang menerima warisan penyakit jasmaniah, tetapi juga mewarisi penyakit rohaniah dari ibu bapaknya, bahkan kadangkala dari nenek-neneknya. Obatnya ialah pendidikan yang baik. Ahli-ahli pendidik di dunia modern ini sudah mengetahui caranya.
2. Memberi tahu kepada si penakut apa yang ditakutinya itu. Dimana perlu dengan membuktikan bahwa yang ditakuti itu tidak apa-apa. Jadi obatnya mengetahui apa sebab takut itu. Jika seseorang atau anak takut di malam hari karena menduga ada hantu, dengan bujukan yang halus dibawa ia ketempat yang diduganya ada hantu itu. Setelah dilihatnya tidak ada apa-apa, takutnya akan mulai hilang atau hilang sama sekali. Lain kali ia tidak takut lagi di malam hari.
3. Tidak terbiasa juga sering menjadikan orang takut. Obatnya mencoba dan mencoba lagi. Akhirnya rasa takut itu akan berkurang dan berangsur-angsur akan hilang. Seorang yang takut naik mimbar mengucapkan pidato umpamanya. Pada permulaan mungkin keluar keringatnya, gemetar tubuhnya, suaranya tersedat-sedat.
Manakala ia mencoba kedua kali rasa takut itu mulai berkurang. Dengan dicoba dan dicoba lagi diharapkan rasa takut berpidato itu akan hilang. Mungkin ia menjadi ahli pidato yang ulung. Begitu jugalah halnya rasa takut naik pesawat udara, rasa takut naik perahu, berenang dan lain sebagainya. Membiasakan akan menghilangkan rasa takut itu.
4. Memikir dan mempertimbangkan dengan seksama hasil yang diharapkan dari keberanian dan bahaya yang disebabkan oleh rasa takut. Pertimbangkan yang mantap akan menimbulkan keberanian dan menghilangkan rasa takut. Meyakini sukses yang akan dicapai dengan berani bertindak, dorongan yang kuat untuk maju. Rasa takut dapat hilang dengan keyakinan yang mantap akan hasil yang dapat dicapai.
5. Membaca sejarah dan otobiografi orang-orang besar dan yang sukses, membaca sejarah nabi-nabi, sejarah pemimpin-pemimpin besar di dunia, sejarah pengembara, sejarah ilmuwan, banyak memberi kesan bagi jiwa yang berpenyakit takut itu. Sejarah menjadi tiru teladan yang baik sekali. Seorang penakut yang mengingat sejarah orang-orang sukses yang berani, akan timbul dalam hatinya sifat berani.
Sifat berani mendorong ia untuk berbuat dan beramal. Firman Alloh SWT.
Surat Yusuf ayat 111
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأولِي الألْبَابِ
مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ
كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (١١١)
Maknanya :“Sesungguhnya kisah-kisah (sejarah) rasul-rasul itu menjadi perhatian (tiru teladan) bagi orang-orang yang berfikir.
Posting Komentar untuk "Penakut, Bukan Akhlak Orang Beriman "