Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum dan Dalil Bersiwak

Siwak ialah : membersihkan mulut dan gigi. Siwak sangat perlu pada setiap waktu, kecuali bagi orang yang sedang berpuasa sesudah matahari condong ke arah barat. Lebih-lebih dalam 3 keadaan  berikut (siwak sangat diutamakan) :

1. Sewaktu bangun tidur. Nabi membiasakannya, seperti tersebut   dalam hadits :

كان رسول الله صلي الله عليه وسلم اذا استيقظ من النوم اشتاك. وروي يشوص فاه بالسواك

Artinya :  "Rasulullah saw. ketika bangun tidur bersiwak Menurut riwayat Iain : menggosok mulutnya dengan siwak" (HR. Bukhari dan Muslim).


2. Ketika akan shalat ( berwudlu). Nabi bersabda :

لولا ان اشق على امتي لامرتهم بالسواك عند كل صلاة

Artinya :  "Kalau tidak karena aku merasa berat atas umatku (khawatir memberatkan) sungguh akan kuperintahkan mereka bersiwak setiap hendak shalat".  (HR. Bukhari dan Muslim). 

3. Ketika mulut berbau (baik karena makan) seperti bau bawang,   putih, pete, jengkol, atau karena diarn yang lama, dll.   Dalam riwayat yang lain, Nabi bersabda :

وعن عائشة رضي الله عنها عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ركعتان بالسواك افضل من سبعين ركعة بلا سواك

Artinya :  "Dari Aisyah ra., dari Nabisaw. bersabda: Shalat (su- nat) 2 rakaat (yang dikerjakan) dengan bersiwak itu lebih baik dari shalat (sunat) 70 rakaat yang tidak de- ngan siwak".  (HR. Abu Nu'aim).

Di samping itu disunahkan juga bersiwak sebelum membaca Al-Qur'an dan di waktu giginya menguning karena kotor, walau- pun mulutnya itu tidak berbau.

Posting Komentar untuk "Hukum dan Dalil Bersiwak"