Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Tajwid, Hukum Bacaan Tanwin dan Nun Sukun

Niat Ngaji - Belajar Tajwid yang pertama dalam Kitab Syifaul Jinan (Hidayatusshibyan) ada pada Bab kedua, setelah Bab Muqaddimah. Belajar Bacaan Idzhar menjadi yang pertama karena relatif mudah untuk dipelajari, sehingga memudahkan bagi yang baru mempelajari Ilmu Tajwid secara keseluruhan.

Pada Bab ke dua ini, akan kita akan belajar memahami hukum bacaan tajwid yang terjadi ketika terdapat harakat tanwin atau Nuun Sukun yang diikuti salah satu huruf hijaiyyah.

بَابُ أَحْكَامِ التَّنْوِيْنِ وَالنُّوْنِ السَّاكِنَةِ

Bab Hukum Tanwiin dan Nun Sukun

Pada Bab Hukum Bacaan Tanwiin dan Nun Sukun ini, sebelum kita melangkah lebih jauh lagi, ada baiknya kita ketahui apa itu Tanwin dan apa yang disebut dengan Nun Sukun.
Belajar Tajwid, Hukum Bacaan Tanwin dan Nun Sukun

Pengertian tanwin dan nun sukun


Pengertian tanwin, dalam Syifaul Jinan seperti berikut:
"kang aran tanwin iku nuun mati kang manggon ono ing akhire isim, kang katon nalika diucapake, lan ilang nalika ditulis lan nalika pinuju waqaf"
Yang dimaksud dengan tanwin adalah nun mati (sukun) yang ada di akhir dari kalimah isim, yang terlihat saat diucapkan, dan akan hilang ketika ditulis atau diwaqafkan.

Tanwin itu hanya ada pada kalimah isim (kata benda).

Penjelasan dari "terlihat ketika diucapkan", artinya tanwin itu sejatinya hanya bisa dirasakan, tidak ditulis, karena bukan harakat. Simak contoh berikut:

سَمِيْعٌ عَلِيْمْ
anda akan merasakan seperti mengucapkan:
سَمِيْعُنْ عَلِيْمْ
Penjelasan dari "ilang nalika ditulis" itu adalah, nun mati/ sukun itu tidak terlihat ketika kita menuliskannya.
Dan ketika waqaf, lafadz عَلِيْمٌ akan terbaca عَلِيْمْ bukan عَلِيْمُنْ
dene nun sakinah iku nun mati kang tetep nalika kaucapake, katulisake lan kawaqafake
Bahwa Nun sakinah/ nun sukun adaah nun mati yang tetap ketika diucapkan, dituliskan dan diwaqafkan.
Misalnya ْعَن akan jelas tertulis عَن bukan عً

Macam-macam Hukum Bacaan Tanwin dan Nun Sukun/ sakinah

ْأَحْكَامُ تَنْوِيْنٍ وَنُوْنٍ تَسْكُنُ * عِنْدَ الْهِجَاءِ خَمْسَةٌ تُبَيَّنُ

Tegese: Hukum-hukume tanwin lan nun mati nalika ketemu salah sijine huruf Hijaiyyah wolulikur iya iku: hamzah (اْ), ba (ب) , ta (ت) , tsa (ث) , jim (ج) , ha (ح) , kha (خ) , dal (د) , dzal (ذ) , ra (ر) , za (ز) , sin (س) , syin (ش) , shad (ص) , dhadh (ض) , tha (ط) , zho (ظ) , ‘ain (ع) , ghain (غ) , fa (ف) , qaf (ق) , kaf (ك) , lam (ل) , mim (م) , nun (ن) , wawu (و) , ha (هـ) , ya (ي) . Iku ana lima sing bakal katerangake kabeh ing ngisor iki – Insya Allah.

"Hukum-hukum tanwin dan nun mati ketika bertemu dengan salah satu huruf Hijaiyyah yang duapuluh delapan, yaitu: hamzah (اْ), ba (ب) , ta (ت) , tsa (ث) , jim (ج) , ha (ح) , kha (خ) , dal (د) , dzal (ذ) , ra (ر) , za (ز) , sin (س) , syin (ش) , shad (ص) , dhadh (ض) , tha (ط) , zho (ظ) , ‘ain (ع) , ghain (غ) , fa (ف) , qaf (ق) , kaf (ك) , lam (ل) , mim (م) , nun (ن) , wawu (و) , ha (هـ) , ya (ي) . itu ada lima yang akan diterangkan di bawah ini – insya Allah."

اِظْهَارُ ادْغَامٌ مَعَ الْغُنَّةِ أَوْ * بِغَيْرِهَا وَالْقَلْبُ وَالْاِخْفَا رَوَوْا

Macam-macam hukum lima tersebut, yaitu:
1. Hukum Bacaan Idzhar إِظْهَارْ (mengeluarkan/menyuarakan tiap-tiap huruf yang makhrajnya dengan tanpa berdengung),
2. Idgham ma’al ghunnah إِدْغَامْ مَعَ الْغُنَّهْ (memasukkan huruf awal pada huruf kedua agar menjadi satu suara yang seolah bertasydid dengan berdengung),
3. Idgham bighairil ghunnah إِدْغَامْ بِغَيْرِ الْغُنَّهْ (Idgham dengan tanpa berdengung),
4. Iqlab إِقْلَابْ (mengganti tanwin dan nun mati pada bunyi mim),
5. Ikhfa إِخْفَاءْ (menyamarkan bacaan antara Izhhar dan Idgham tanpa tasydid dengan cara berdengung).

Ket: Ghunnah (berdengung) yaitu suara yang keluar dari hidung.

Posting Komentar untuk "Belajar Tajwid, Hukum Bacaan Tanwin dan Nun Sukun"